Berita baik dalam kerjasama negara
berpenduduk muslim mayoritas cukup memberikan solusi bagai kebijakan
ekonomi di Indo saja. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyampaikan
keinginan untuk melakukan investasi ekonomi besar-besaran atau mega
investasi di Indonesia.
Keinginan tersebut disampaikan oleh Wakil
Putra Mahkota, Wakil Kedua Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan
Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud saat bertemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Hotel Dahua Boutique Hangzhou, RRT,
seperti dikutip dari situs setkab (4/9/16).
Menteri Luar Negeri
(Menlu) Retno Marsudi seusai bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung
mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu mengatakan ada dua topik
yang dibicarakan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran Mohammed Bin
Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud itu, yaitu kerja sama dalam bidang ekonomi
dan masalah haji.
Mengenai masalah kerja sama ekonomi, Menlu
menjelaskan ada beberapa hal yang disampaikan oleh Pangeran Mohammed bin
Salman. Pertama adalah bahwa Saudi Arabia ingin sekali melakukan
investasi secara besar-besaran di Indonesia. Istilah yang disampaikan
Pangeran Mohammed adalah mega investment.
Menurut Menlu, mega investment ini ada beberapa bidang yang diharapkan dapat dikerjasamakan oleh Saudi dengan Indonesia.
“Yang
pertama adalah di bidang pengilangan minyak (refinery); yang kedua
adalah di bidang pembangunan rumah murah (low cost housing), jadi
pembangunan perumahan untuk orang-orang yang berpenghasilan rendah; dan
yang ketiga adalah investasi di bidang yang terkait dengan pariwisata
(tourism),” jelas Retno.
Menlu menjelaskan, ada beberapa tindak
lanjut yang harus dilakukan terkait dengan kerja sama ini. Oleh karena
itu, ia bersama Seskab Pramono Anung tadi juga melanjutkan pertemuan
dengan Ahmad al Khatib, Utusan Khusus Raja Arab Saudi untuk mengurus
hubungan ekonomi Indonesia dengan Arab Saudi.
“Jadi setelah ini akan ada beberapa
pertemuan lanjutan yang akan dilakukan oleh kedua negara karena sebentar
lagi menurut rencana pada bulan Oktober, Raja Saudi Arabia akan
berkunjung ke Indonesia,” jelas Retno seraya menambahkan, perlu suatu
persiapan agar kunjungan ini menjadi suatu kunjungan yang sangat
bersejarah yang membawa hasil yang konkrit bagi hubungan dua negara.
Masalah Haji
Mengenai
masalah haji, Menlu Retno Marsudi mengatakan, Indonesia paham, bahwa
untuk haji banyak sekali keterbatasan dalam hal jumlah kuota dan
sebagainya. Indonesia hanya ingin menanyakan apakah memungkinkan memakai
kuota-kuota yang tidak dipakai negara lain itu dapat digunakan oleh
Indonesia.
“Karena kita tahu untuk sebelum melangkah ke
pembicaraan dengan negara lain yang memiliki kelebihan kuota, kita harus
berbicara terlebih dahulu kepada Saudi Arabia,” ujar Menlu Retno
Marsudi.
Selain itu, Pemerintah RI juga menanyakan apakah mungkin
ada kuota tambahan kepada WNI atau haji yang berasal dari Indonesia
Terkait hal ini, menurut Menlu, Presiden menyampaikan bahwa untuk
beberapa provinsi di Indonesia pada saat seseorang akan menunaikan
ibadah haji yang bersangkutan harus menunggu waktu lebih dari 20 tahun
Menanggapi
pertanyaan Indonesia itu, menurut Menlu, Pangeran Mohammed bin Salman
tadi mengatakan bahwa untuk detilnya dia sudah menugaskan Menteri Luar
Negeri Saudi Arabia untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri
Indonesia.
“Siang ini karena ada Pertemuan Menteri Luar Negeri
G20, maka saya juga akan membahas isu mengenai masalah haji secara lebih
detil dengan Menteri Luar Negeri Saudi Arabia, kata Retno.
Menurut
Menlu, Pangeran Salman juga mengusulkan untuk mempermudah koordinasi
peningkatan kerja sama, termasuk kerja sama-kerja sama ekonomi, maka
Menlu Saudi Arabia berhubungan dengan Menlu Indonesia, sehingga akan
memudahkan sekali koordinasi dalam rangka meningkatkan hubungan
bilateral termasuk di bidang ekonomi.
“Presiden sudah langsung
menyetujui usulan tersebut,” kata Retno seraya menambahkan, bahwa
komunikasi dirinya dengan Menlu Saudi Arabia ataupun dengan Utusan
Khusus menyangkut masalah ekonomi Ahmad Al Khatib akan diintensifkan
Via Gema Islam
Rabu, 07 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar